SANITASI DI LINGKUNGAN APARTEMEN
PENGERTIAN APARTEMEN
Apartemen adalah:
· Bangunan bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
· Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal didalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam lingkungan tanah yang terbatas.
· Semua jenis hunian atau tempat tinggal (multiply family), kecuali sebuah rumah tinggal yang berdiri sendiri bagi satu keluarga (single dwelling unit).
· Suatu bangunan yang dibagi dalam kamar-kamar atau kelompok kamar yang dipisahkan satu dengan lainnya dengan partisi, yang digunakan sebagai unit hunian.
· Suatu ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai unit hunian atau rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan sebagai milik pribadi atau disewakan.
JENIS APARTEMEN
1. Berdasarkan ketinggian bangunan
Ø Low Rise Apartment
Ketinggian bangunan sampai dengan 6 lantai
Ø Medium Rise Apartment
Ketinggian bangunan 6 s.d. 9 lantai.
Ø High Rise Apartment
Ketinggian bangunan sampai dengan 40 lantai.
2. Berdasarkan pencapaian vertikal
Ø Elevated Apartment
Pencapaian melalui elevator atau lift dengan ketinggian lebih dari 4 lantai.
Ø Walk-up Apartment
Pencapaian melalui tangga, dengan ketinggian tidak lebih dari 4 lantai.
3. Berdasarkan sistem koridor.
Ø Koridor 1 sisi (Single Loaded Corridor ).
Ø Korridor 2 sisi (Double Loaded Corridor).
Ø Koridor Terpusat.
4. Berdasarkan sistem penyusunan lantai.
Ø Simplex : Unit hunian terdapat dalam satu lantai
Ø Duplex: Unit hunian terdapat dalam dua lantai.
Ø Triplex: Unit hunian terdapat dalam tiga lantai.
5. Berdasarkan bentuk massa
- Bentuk Massa Slab
Massa bangunan memanjang dengan bentuk sirkulasi berupa koridor, biasanya menggunakan lebih dari satu sistem sirkulasi vertikal.
- Bentuk Massa Tower
Massa bangunan memusat dengan bentuk sirkulasi berupa hall atau ruang perantara.
- Bentuk Massa Variant.
- Penggabungan antara bentuk slab dan tower.
SANITASI APARTEMEN
Sanitasi tidak hanya membahas tentang kesehatan yang bersifat fisik tetepi juga yang bersifat rasa nyaman pada diri penghuni itu sendiri, oleh karena itu sanitasi mencakup banyak hal, antara lain :
SARANA APARTEMEN DAN AREA SEKITAR APARTEMEN.
Pada saat pembangunan ataupun pemilihan apartemen biasanya tidak melihat sarana dan prasarana yang membuat kita nyaman untuk tinggal di tempat itu. Ketidaknyamanan ini bisa terjadi karena faktor apartemen sendiri maupun Area sekitar Apartemen. Apartemen yang sehat dan nyaman syaratnya antara lain :
v Lokasi yang dipilih adalah lokasi yang memberikan kemudahan untuk peraktivitas. Misal dekat dengan kota dan penyedia kebutuhan sehari –hari. Jauh dari kemacetan, kepadatan akibat kendaraan dan bahaya banjir yang mengganggu aktivitas. Juga terhindar dari pencemaran kimia, fisika, dan biologi.
v Terdapat sarana penunjang di dalam ataupun di luar apartemen. Misalnya :
Ø Gudang .Hal ini dilakukan agar barang – barang yang diperlukan mudah untuk dicari. Tempat penyimpanan peralatan atau perabotan apartemen dan tempat untuk penyimpanan peralatan dapur, kantin, serta peralatan lainnya harus dipisah.
Ø Ruang jemuran. Tempat menjemur pakaian sehingga tidak melakukannya di balkon yang dapat merusak pemandangan.
Ø Fitness center dan taman rekreasi, Sebagai pusat kesehatan dan relaksasi.
Ø Catring makanan ataupun cafe, penyedia makanan bagi penghuni apartemen.
Ø Mini market.
Ø Tempat jasa.
Ø Musholla ataupun mesjid. Tempat ibadah yang benar – benar khusus untuk ibadah.
Ø House keeping ( misal laundry dan cleaning ). Bertanggung-jawab atas pengaturan kegiatan kerumahtanggaan.
Ø Pelayanan Kesehatan
Ø Mekanikal dan Elektrical. Melayani kebutuhan pelayanan kesehatan bagi para penghuni apartemen bila dibutuhkan.
Ø Security . Bertanggung jawab atas keamanan penghuni bangunan.
Ø Area Parkir.
Ø Tempat pembuangan sampah.
v Pilih apartemen yang berbentuk persegi karena lebih ideal karena jika bersudut – sudut akan susah melakukan penataan ruang.
v Desain susunan tata ruang di dalam apartemen. Harus efektif dan mengalir sehingga sirkulasi kegiatan penghuninya tidak simpang siur.
v Sirkulasi di Apartemen terjaga sehingga udara di Apartemen tercukupi.
BANGUNAN APARTEMEN
Bangunan Apartemen harus punya salah persyaratan agar penghuni di dalamnya merasa nyaman dan sehat baik secara fisik dan batin. Antara lain :
v Bangunan. kokoh/kuat, penggunaan ruangan dipergunakan sesuai dengan fungsinya, konstruksi Lantai Bersih Bahan kuat, kedap air dan permukaan rata serta tidak licin. Permukaan bagian dalam mudah dibersihkan dan cat bangunan berwarna terang.
v Atap.
Kuat dan tidak bocor Tidak memungkinkan terjadinya genangan air.
v Langit-langit.
Tinggi dari lantai minimal 2,5 meter.
v Pintu.
Dapat dibuka dan ditutup serta dikunci dengan baik. Dapat mencegah masuknya binatang pengganggu.
v Alternatif pola massa bangunan.
Adapun analisa terhadap bentuk massa bangunan tunggal sculpture dapat diuraikan :
1. Slab Blok
- Sirkulasi mudah dan efisien
- Bentuk Sederhana namun ruang yang dihasilkan umumnya memanjang.
- Sulit mendapat ruang yang besar.
2. Finger Plan
- Sirkulasi pencapaian cukup jauh namun informatif.
- Bentuknya melebar cocok daerah kepadatan rendah.
3. Independent High and Low Block
- Sirkulasi pencapaian cukup mudah dan singkat.
- Bentuk bangunan merupakan tipe-tipe di atas dan lebih kompak.
- Pengelompokkan kegiatan dan pengembangan mudah.
- Pembentukkan ruang relatif mudah.
- Mudah menjadi Vocal Point.
4. Tower on Podium
- Sirkulasi pencapaian cukup mudah dan singkat
- Bentuk memindahkan kegiatan pada podium dan tower.
- Lahan yang diperlukan tidak luas.
- Mudah membentuk ruang yang besar.
- Mudah menjadi vocal point.
Untuk gubahan Massa cenderung dipilih penggabungan antara tower dan podium dan independent high and low block, karena keterkaitan satu sama lain, kebutuhan ruang yang besar dan kesan menonjol yang diinginkan.
v Bentuk Bangunan.
Sebagai unit hunian, pada apartment penghawaan dan pencahayaan alami perlu diperhatikan sebagai salah satu faktor kenyamanan dan kesehatan, Sebab pertimbangan penghawaan dan pencahayaan alami ini mempengaruhi bentuk dari bangunan apartemen yang akan dibuat.
Sebagai bangunan tinggi, maka hanya ruang-ruang yang berbatasan langsung dengan ruang luar saja yang mendapatkan penghawaan dan pencahayaan alami. Sementara itu, ruang yang membutuhkannya cukup banyak. Maka pemecahannya ialah dengan membuat banyak tekukan-tekukan pada layout bangunan. Dengan membuat tekukan-tekukan pada layout bangunan, maka permukaan yang berhubungan dengan ruang luar menjadi lebih banyak, sehingga ruang yang mendapat pencahayaan dan penghawaan alami lebih banyak.
v Lingkungan Apartemen.
Lingkungan dalam apartemen harus bersih, tidak memungkinkan sebagai tempat bersarang atau tempat perkembangbiakan serangga dan tikus, dapat mencegah masuk dan berkembang biaknya binatang penggangu lainnya, dan berpagar kuat.
v Sistem Struktur
Dalam penentuan jenis struktur, dipertimbangkan terhadap hal-hal sebagai berikut:
- Keseimbangan, dalam proporsi
- Kestabilan, agar tahan terhadap gaya yang ditimbukan oleh gempa dan angin.
- Kekuatan, bagi struktur dalam memikul beban yang terjadi.
- Fungsional dan Ekonomis
- Estetika, Struktur merupakan suatu pengungkapan bentuk arsitektur yang serasi dan logis. Sedangkan pemilihan jenis struktur ditetapkan dengan menggunakan struktur portal balok dan kolom beton bertulang. Karena kemampuan dalam menghasilkan bukaan pada dinding maupun keluwesan dalam pembentukkan bentuk bangunan amat ditunjang oleh struktur ini.
v Bahan.
Bahan bangunan yang akan digunakan dipertimbangkan terhadap mutu/kualitas bahan, kemudahan pengerjaan, perawatan yang relatif mudah dan daya tahan bahan yang tinggi.
v Utilitas.
Utilitas bangunan terdiri dari :
a. Pencahayaan.
Ruang untuk kegiatan dengan risiko kecelakaan tinggi > 300 lux
Lampu tamu > 60 lux
Lampu tidur > 5 lux
Lampu baca > 100 lux
Lampu relax > 30 lux
b. Penghawaan.
Untuk mendapatkan suasana yang dapat dirasakan nyaman, maka suhu didalam ruangan sebaiknya berkisar antara 18 – 30oC dengan kelembaban sekitar 45 hg- 55 hg. Jika terdapat di derah yang suhunya tinggi maka menggunakan AC unit, yaitu dengan sistim AC sentral dan Package unit, sehingga penghawaan dalam apartemen ini dibantu dengan alat pengatur udara untuk mendapatkan kenyamanan yang diinginkan.
c. Sumber Daya Listrik.
Berhubung letak tapak didalam kota, maka dapat dijangkau oleh jaringan listrik PLN dengan faktor-faktor keuntungan sebagai berikut:
- Praktis
- Tidak memerlukan perawatan khusus.
Dengan mempertimbangkan terhadap faktor kenyamanan penghuni yang merupakan faktor utama dalam bangunan apartemen ini, maka kemungkingan terputusnya aliran dari PLN perlu diperhitungkan senhingga dicapai suatu cara penyelesaian sebagai berikut:
- Menggunakan generator set yang dapat menghasilkan aliran listrik secara kontinou dan memiliki kapasitas daya sebesar 100 % dari daya yang dihasilkan PLN.
- Automatic Main Panel, yang bekerja secara otomatis mengalihkan sumber daya kepada genrator set pada saat aliran listrik dari PLN terputus.
- Uninterrupted Power Supply yang langsung bekerja saat aliran PLN terputus dengan menggantikannya engan batterai. UPS ini berguna bagi kepentingan vital yang tidak boleh terganggu dalam keadaan apapun sekalipun aliran listrik terputus.
d. Kebutuhan air.
Kebutuhan air terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
1. Penyediaan air bersih.
Kebutuhan air bersih ini diperlukan untuk unit hunian serta keperluan penanggulangan kebakaran. Untuk keperluan-keperluan tersebut terdapat 2 sistem penyediaan air bersih, yaitu sebagai berikut:
a. Sistem Down Feed distribution.
· keuntungannya ialah distribusi merata.
· kerugiannya ialah terdapat reservoar di atap, beban pada atap.
b. Sistem Up Feed distribution
· keuntungannya tidak terdapat reservoar di atap.
· kerugiannya distribusi kurang merata dan banyak menggunakan listrik.
2. Sumber Air Bersih.
2 sumber air yang bisa di pakai adalah :
1. PAM, tetapi penyediaan air bersih melalui PAM masih kurang mencukupi yaitu hanya sekitar 60% dari total kebutuhan.
2. Sumur Bor, merupakan pilihan sumber air bersih yang baik, dimana pelaksanaannya dapat diawasi dengan mematuhi syarat serta peraturan yang berlaku.
Untuk penggunaan sistem penyediaan air secara down-feed, penggunaan reservoar air perlu diperhatikan sistem penghisapan serta dimensi pipa agar distribusi air dapat merata.
Penampungan air untuk kebutuhan penanggulangan kebakaran, jumlahnya disesuaikan dengan syarat yang ditetapkan yaiut 100 m3 tiap bangunan, yang mana reservoarnya diletakkan pada atap bangunan. Kebutuhan akan air bersih :
- air dingin.
- air panas: sistem dengan tanki atau sistem tanpa tanki.
Area dalam bangunan yang selalu berkontak dengan air dibuat miring kearah saluran pembuangan air agar tidak terbentuk genangan air. Air tersedia pada setiap tempat kegiatan secara berkesinambungan.
Pembuangan air limbah memiliki sarana pengolahan air limbah. Air limbah mengalir dengan lancar, saluran air limbah sistem tertutup dan kedap air .
e. penanggulangan kebakaran.
Bahaya kebakaran adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya nyala api yang tidak terkendali sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa manusia maupun harta benda. Pencegahan bahaya kebakaran merupakan segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali. Ada beberapa macam sistem pemadam api, yaitu sebagai berikut :
· Penguraian: yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda-benda yang mudah terbakar.
· Pendinginan: yaitu menyemprotkan air pada benda-benda yang terbakar dengan sprinkler air yang diletakkan merata pada ruang-ruang apartemen.
· Isolasi/Sistem lokalisasi ,yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2.
Penanggulangan bahaya kebakaran dapat dilaksanakan melalui 2 cara, yaitu:
pencegahan secara aktif/active fire protection.
Fire Fighting dengan elemen-elemen:
- Water Sprinkler
- Alat pemadam kimia portable
- Fire Hydrant dan House Rell.
- Gas System (CO2, Hakin 1211)
- Smoke Detector
- Thermal/Heat Detector
Elemen pencegahan pasif/pasife fire precaution
- Pintu keluar darurat/emergency
- Koridor dan jalan keluar
- Tangga kebakaran
- Lift
f. Penangkal Petir.
Instalasi penangkal petir ialah instalasi atau komponen-komponen dan peralatan-peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menayalurkannya ke tanah sehingga semua bagian dari bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari bahaya sambaran petir. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sistem penangkal petir:
- Keamanan secara teknis.
- Penampang hantaran-hantaran pertanahan yang digunakan.
- Ketahanan mekanis.
- Ketahanan terhadap korosi.
- Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi.
- Faktor ekonomis.
Jadi penangkal petir yang digunakan : Sistem konvensional, yaitu model Franklin Rod.
g. Pembuangan sampah.
Dua macam sistem pembuangan sampah dapat digunakan:
o melalui shaft sampah.
Dari tiap-tiap lantai terdapat shaft-shaft pembuangan sampah yang kemudian ditampung di penampungan utama di bagian bawah bangunan. Setelah dipadatkan lalu diangkut oleh truk sampah.
o Ditampung.
Dimana sampah ditampung oleh masing-masing unit hunian untuk kemudian diangkut oleh petugas kebersihan.
Tempat sampah terbuat dari bahan yang kuat, ringan, tahan karat, dan kedap air. Permukaan bagian dalam halus dan rata. Mempunyai tutup yang mudah ditutup atau dibuka tanpa mengotori tangan. Jumlah dan volume tempat sampah sesuai dengan produksi sampah per hari. Mudah diisi dan dikosongkan. Sampah dari setiap ruang diangkut setiap hari. Peralatan pencegah masuknya serangga dan tikus.
RUANG HUNIAN DALAM APARTEMEN
Di atas, kita telah melihat penjelasan mengenai gambaran umum bagaimana sanitasi dan kenyamanan pada semua ruangan di Apartemen. Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana sanitasi dan kenyamanan pada ruang hunian di Apartemen. Syarat – syarat ruangan hunian hampir sama dengan syarat bangunan apartemen pada umumnya,antara lain :
1. Terdapat pencahayaan yang cukup, ventilasi yang cukup dan sesuai dengan luas rung hunian, tidak bising ( 45 – 55 dB ).
2. Kondisi ruangan Tidak pengap dan berbau.
3. Bebas dari kuman-kuman patogen.
4. Kadar gas beracun tidak melebihi nilai ambang batas (NAB). Misal : Konsentrasi SO2 tidak boleh melebihi 0,10 ppm/ 24 jam, pertukaran udara 5 cuft /menit/penghuni, Konsentrasi CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam.
5. Kamar tidur Bersih peralatan ditata rapi. Suhu 18 – 28 oC Kelembaban 40 – 70 %.
6. Dinding, pintu, jendela yang tembus pandang atau cahaya yang dilengkapi dengan tirai.
7. Harus terdapat tempat pembuangan sampah yang diambil setiap hari.
Ruang hunian di Apartemen meliputi :
o Ruang Tidur.
Ruang tidur terdiri dari ruang tidur utama, ruang tidur anak – anak dan ruang tidur pembantu. Luas ruang tidur minimal 8 meter dan tidak direkomendasikan digunakan lebih dari 2 orang tidur. Setiap ruang tidur diberi sekat untuk memisahkannya.
o Ruang Makan.
Sanitasi ruang makan dipengaruhi oleh susunan dan konstruksi ruang makan seperti berikut ini:
Ø Ventilasi yang baik
Ø Pencahayaan
Ø Komponen dan tata letak
a. Ventilasi yang baik
Ventilasi pada apartemen mempunyai banyak fungsi. Fungsinya adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam ruangan tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni apartemen tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 didalam apartemen berkurang, sehingga dapat menyebabkan kadar CO2 yang yang berbahaya bagi penghuninya menjadi meningkat.disamping itu tidak cukupnya ventilasi, akan menyebabkan kelembaban udara didalam ruangan akan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit.). Ada 2 macam ventilasi, yakni :
v Ventilasi alamiah, sesuai dengan fungsinya, untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi aliran udara. Namun Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainya ke dalam apartemen.
v Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap udara,AC.
Selain jenis ventilasi di atas ada juga yang dinamakan Ventilasi silang (home ventilation system) memungkinkan udara mengalir dari dalam ke luar dan sebaliknya, tanpa harus mengendap terlebih dahulu, di dalam ruangan. Udara yang masuk dari satu jendela, akan langsung dialirkan keluar oleh jendela yang ada di hadapannya, dan berganti dengan udara baru, begitu seterusnya. Dengan demikian, tanpa AC pun ruangan tetap terasa sejuk.
b. Pencahayaan.
Apartemen yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan makan , terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam ruangan makan akan menyebabkan silau, dam akhirnya dapat merusak mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni :
v Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya matahari ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam ruangan makan , misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, ruangan yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang terdapat didalam ruangan ruangan apartemen. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan dusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka sebaiknya jendela itu harus di tengah-tenan tinggi dinding (tembok).
v Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti cahaya dari lampu meja.
Pencahayaan pada dinding harus selaras dengan lantai, baik parket atau karpet, tidak keluar dari gaya dan pintu-pintu cahaya, baik-baik saja. Cahaya Furnitureharus fungsional.
c. Komponen dan tata letak
Setiap kursi tersedia ruang minimal 0,85 m2, pintu yang berhubungan dengan halaman dibuat rangkap dan bagian luar membuka kearah luar. Meja, kursi dan taplak meja dalam keadaan bersih. Tempat untuk menyediakan/peragaan makanan jadi dibuat fasilitas khusus yang menjamin tdak tercemarnya makanan. Tidak mengandung gas-gas beracun sesuai dengan ketentuan, dan tidak mengandung angka kuman lebih dari 5 juta/gram serta tidak berhubungan langsung dengan jamban/WC, peturasan, kamar mandi. Lantai, dinding dan langit-langit harus selalu bersih, warna terang, set kursi yang bersih dan tidak mengandung kutu busuk.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tata letak ruang makan pada apartemen yaitu:
Ø Semua aspek /bahan-bahan yang digunakan harus tahan lama dan mudah dirawat. Seperti :
· Lantai
Hendaknya dibuat dari bahan / keramik yang mudah dibersihkan, tidak licin, dan kondisi rata.Untuk membersihkan lantai diperlukan alat dan obat pembersih lantai, seprti sapu, ember, kain pel yang menggunakan tangkai, pembersih air yang terbuat dari karet dan bertangkai, mesin penyikat lantai dan mesin pengering lantai, desinfektan, detergen.
pembersihan lantai di ruang makan ini sebaiknya dilakukan 2 kali dalam sehari.
· Dinding harus terbuat dari bahan yang kuat agar mudah dibersihkan. Pada Alat pembersihnya: sikat bertangkai, mesin pengering bertangkai atau kain pel, ember, detergen, dan desinfektan.
· Langit-langit
Sebaiknya dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan dan sederhana pembersihannya.
Ø barang-barang yang ada diruang makan harus dirawat secara teratur dan benar agar selalu dalam kondisi bersih dan sehat. Syaratnya:
· Bebas dari bau yang tidak sedap.
· Bebas dari kotoran dan benda-benda lain yang tidak perlu.
· Tidak terdapat benda yang menghalangi pintu masuk dan jalan masuk lainnya.
· Bebas dari serangga, misalnya lalat dan nyamuk.
o R. Keluarga.
Desain satu ruangan keluarga dalam apartemen memerlukan perhatian khusus, Karena perencanaan ini memikirkan faktor privacy yang tinggi sehingga pengaturan sirkulasi baik bagi penghuni, pengelola maupun ruangan tamu perlu pemisahan yang jelas. Selain itu aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kebutuhan luasan ruangan yang cukup besar sedangkan luasan yang diperkenankan menurut peraturan yang diijinkan cukup rendah, sehingga keefektifan perencanaan ruang perlu mendapat perhatian dan pengaturan letak ruang sesuai berdasarkan fungsinya.
Sanitasi ruang keluarga dipengaruhi oleh susunan dan konstruksi ruang makan seperti berikut ini:
Ø Ventilasi yang baik
Ø Pencahayaan
Ø Komponen dan tata letak
Warna yang cerah dari cat ruangan dan interior, semua ditunjang pula dengan pencahayaan yang baik, yang dapat berupa pencahayaan alami (natural lighting) seperti dari cahaya sinar matahari maupun pencahayaan buatan (artificial lighting) seperti lampu meja, lampu gantung downlight maupun standing lamp.Pencahayaan ini merupakan faktor penentu.
Semakin luas dan jauh Anda dapat melihat, semakin besar dan luas kesan yang ditampilkan oleh ruangan. Karenanya Anda bisa meminimalisir penghalang. Susun perabot sedemikian rupa sehingga bisa membuat lantai terlihat kosong dan tidak menghalangi pintu/ jendela. Bangku rendah dan sofa tanpa sandaran bisa menjadi pilihan
Cermin menciptakan kesan luas pada ruang. Gunakan cermin di daerah meja makan atau ruang keluarga. Cermin dengan ukuran besar di tempat tepat menghasilkan efek ruang yang kuat. Sebelum cermin diletakkan di dinding, kita dapat mencoba-coba dahulu penempatannya di beberapa tempat untuk mengetahui efeknya pada ruang.
Cara mensiasati agar ruang keluarga nyaman adalah :
· Pilihlah Furniture Berkesan Ringan.
Jangan memilih furniture yang “berat” dan tebal. Cari furniture yang tipis dan berbentuk rangka, bukan bidang. Contohnya untuk credenza tv, pilih furniture berkaki, jangan yang penuh sampai ke lantai.
· Pilih Warna Ruang Yang Muda.
Warna ruang jangan gelap untuk bidang dinding yang besar. Pilih warna muda sehingga terang dan berkesan luas.
· Maksimalkan Tempat Menyimpan.
Gunakan semaksimal mungkin furniture untuk tempat penyimpanan. Misalnya membuat laci-laci di bawah ranjang, nakas yang dapat menyimpan barang, credenza yang dapat memuat majalah-majalah dan semua furniture lainnya. Dengan banyak penyimpanan akan mengurangi barang-barang yang dibiarkan tergeletak dan jika arang bertambah banyak tidak perlu membuat lagi tempat peyimpanan.
· Ciptakan Kesan Final
Jangan biarkan dinding kosong terlalu besar. Dinding kosong dapat diisi dengan lukisan atau hiasan. Jangan pula dibuat terlalu penuh. Tapi secukupnya saja sehingga bangunan tidak terkesan kosong dan dingin.
o K. Mandi/WC.
Faktor yang harus di perhatikan dalam kamar mandi :
1. Faktor Sehat (Higienis).
Untuk menunjang faktor higienis tersebut, usahakan semua bahan atau material, terutama lantai dan dinding harus kedap air. Dengan demikian, otomatis kamar mandi dengan mudah dapat dibersihkan. Karena kamar mandi dapat dengan mudah menghasilkan bau yang tidak enak, maka diperlukan ventilasi udara yang memadai. Usahakan sinar matahari masuk ke dalam kamar mandi, sebab dengan masuknya sinar matahari bakteri-bakteri yang ada dengan cepat akan musnah.
2. Faktor Kenyamanan (Comfort).
Untuk menunjang faktor ini, usahakan menggunakan warna-warna cerah. Apabila kamar mandi menggunakan warna gelap, kotoran yang melekat tidak tampak. Hal inilah yang akan membuat keadaan kamar mandi tidak sehat dan tidak nyaman. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu tersedia sumber air yang bersih dan pembuangan air kotor dari kamar mandi harus lancar.
3. Faktor Keamanan (Safety).
Diusahakan baik lantai maupun bak air menggunakan material yang tidak licin. Semua material yang ada didalam kamar mandi, harus berkualitas dan kokoh, termasuk baik pemasangannya. Misalnya : pemasangan wastafel atau rak bahkan cermin harus benar dan kokoh agar aman. Apabila hal-hal tersebut di atas diperhatikan, kamar mandi yang akan didesain , nantinya dapat memenuhi kebutuhan, serta mendukung penampilan kamar mandi Anda menjadi lebih nyaman untuk digunakan dan bersuasana menarik dengan segala bentuk dan atributnya.
Jagalah Kebersihan:
· Bersihkan kamar mandi dengan cara menyikat lantainya agar tak berjamur. Setelah itu tambahkan larutan wangi-wangian atau pembasmi kuman.
· Pastikan dinding keramik dan kaca kamar mandi dalam keadaan kering. Jika tidak akan muncul noda.
· Tempat duduk dan lubang kloset harus dibersihkan tiap hari. Begitu juga lubang pembuangan air.
· Jika memakai pemanas air segera bersihkan uap yang menempel di kaca
Untuk aksesori, dipilih yang lebih menawan. Untuk pintu dan kaca di kamar mandi, pilihlah yang lebih bermutu. Pilihan pada kualitas pada akhirnya akan membuat Anda puas karena kusen dan daun pintunya tidak mudah digerogoti rayap. Kacanya pun amat variatif dan tidak mudah pecah.
Mengenai bahan bermutu ini, ada catatan khusus. Kamar mandi berbeda dengan ruangan lain karena air yang keluar darinya adalah air yang mengandung aneka endapan dan busa. Untuk ini, air buangan kamar mandi kering meninggalkan jejak berupa bekas di lantai atau di kloset yang tidak
dibersihkan secara detail sekali. Endapan ini sedikit demi sedikit baru mulai kelihatan saat sudah mulai sulit dibersihkan dengan cara biasa.
Mutu bahan yang bagus untuk kamar mandi adalah bahan yang tidak mudah menampakkan kerak kotoran, serta mudah dibersihkan baik dengan cara fisik maupun dengan bahan kimia tertentu.
4. Letak.
Peletakan benda-benda dalam kamar mandi hendaknya diatur juga. Misal wastafel diletakkan ke bagian depan agar saat mencuci tangan, kita tidak perlu masuk ke bagian dalam kamar mandi atau closet jangan diletakkan setelah area lantai basah.
5. Cahaya.
Kamar mandi sering menjadi tempat berkembangnya kuman penyakit. Maka, bila memungkinkan, desain agar kamar mandi dapat memperoleh cahaya matahari, misalnya dengan menggunakan genteng transparan atau bahan transparan lainnya yang tembus cahaya matahari. Karena keberadaan cahaya matahari dapat mencegah kuman-kuman berkembang. Selain itu, hal ini dapat membantu menghemat penggunaan lampu pada siang hari.
6. Udara.
Agar sehat, dalam kamar mandi juga perlu adanya sirkulasi udara. Sirkulasi yang tidak baik dapat membuat kamar mandi menjadi bau tidak sedap. Maka dapat dibuat kisi-kisi di bagian bawah pintu atau di bagian atas kamar mandi. Bila tidak memungkinkan untuk memasang kisi-kisi, maka dapat dipasang exhaust fan.
7. Aman.
Keamanan kamar mandi juga perlu diperhatikan, karena kita tidak ingin ada anggota keluarga yang terluka atau terjatuh di kamar mandi. Maka untuk lantai, sebaiknya jangan dipilih lantai yang licin. Kebersihan juga harus diperhatikan, agar tidak ada lumut sehingga kamar mandi menjadi licin.
Fasilitas Sanitasi Toilet
Syarat perluh di perhatikan dalam toilet :
a. Fasilitas toilet, baik menggunakan sistem septik atau permanen, harus disediakan sebagaimana diperlukan.
b. Rasio ketersediaan toilet dibandingkan dengan jumlah pemakai harus ditentukan secara benar. Manajemen area harus berkonsultasi dengan Petugas Higina dalam menetapkan rasio ini.
c. Fasilitas toilet harus terbuat dari bahan-bahan tahan lama dan mudah dirawat. Seperti : menggunakan keramik yang permukaan tidak licin. Lantai sebaiknya tertutup ubin, semen, beton atau bahan lain yang kuat bila diinjak. Jangan sampai alas wc kakus jebol saat digunakan sehingga akan membuat masalah baru.
d. Dinding toilet harus dibuat dengan tinggi paling sedikit 1,5 meter.
Fasilitas toilet untuk laki-laki dan perempuan harus disediakan secara terpisah, kecuali bila toilet dimaksud memiliki satu ruang toilet yang hanya dapat digunakan oleh satu orang dan pintunya dapat dikunci dari dalam.
e. Toilet harus dirawat secara teratur dan benar agar selalu dalam kondisi bersih dan sehat.
f. Sedapat mungkin, toilet yang bersih harus memenuhi persyaratan berikut:
g. Bebas dari bau yang tidak sedap.
h. Bebas dari kotoran dan benda-benda lain yang tidak perlu.
i. Tidak terdapat benda yang menghalangi pintu masuk dan jalan masuk lainnya.
j. Bebas dari serangga, misalnya lalat dan nyamuk.
k. Di setiap toilet permanen harus tersedia air bersih yang mencukupi.
l. Di setiap toilet duduk harus tersedia tisu toilet yang mencukupi.
m. Sarana untuk mencuci tangan harus disediakan dan bahan pembersih harus tersedia mencukupi untuk semua fasilitas toilet permanen.
n. Pencahayaan yang memadai harus disediakan dan dirawat secara benar untuk masing-masing fasilitas toilet.
o. Sistem ventilasi harus dibuat secara memadai dan berfungsi baik serta sulit untuk buat diintip orang dari luar.
o Balkon.
· Balkon sebetulnya sama dengan teras sebagai ruang terbuka.Di balkon, juga bisa ditambahkan fungsi taman dengan menempatkan pot-pot tanaman. Sehingga, lebih nyaman untuk tempat bersantai bersama keluarga. Keberadaan balkon secara langsung membuat ruang dalam menjadi terbuka, karena tentu ada bukaan sebagai penghubung menuju balkon. Dampaknya, aliran angin dan cahaya dapat leluasa masuk ke ruang dalam.
· Agar dapat terwujud fungsinya dengan baik, peletakkan balkon pada bangunan yang penting mempunyai view ruang luar dan tidak berhimpit dengan bangunan lain.
· Standar keamanan dari rancangan railing perlu dipertimbangkan dengan matang. Tinggi pagar atau railing balkon minimal setinggi 1,1 m. Jika di desain dengan tiang-tiang, jarak antar tiang di railing tidak kurang dari 10 cm. Sehingga, tidak memungkinkan anak kecil keluar dari dalamnya. Kalau menggunakan kaca sebagai railing, gunakan jenis kaca tempered dengan ketebalan yang cukup kuat menahan beban saat orang bersandar.
· Sementara luas ruang balkon bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Ukuran lebar lantai balkon untuk menampung orang berdiri cukup 1,2 m. Tapi, idealnya untuk ruang duduk berkisar 1,5-2 m.
· Konstruksi balkon bisa dibuat dengan cara konvensional melalui sistem pengecoran atau cara prefabrikasi menggunakan sistem beton pracetak atau baja. Perhitungan struktur balkon harus memperhitungkan beban mati yakni struktur balkon itu sendiri dan beban hidup yakni orang yang ditampung diatasnya.
· Material penutup lantainya dapat memakai keramik atau kayu dari jenis yang cukup kuat untuk ruang luar. Sistem drainase pada permukaan lantai balkon juga harus disediakan. Usahakan air yang masuk ke balkon tidak menggenang dan menyebabkan banjir di waktu hujan. Pintu dari ruang dalam
ke balkon juga harus dipilih dari material yang tahan terhadap angin dan panas.
· Sebuah balkon memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi. Standar ukurannya dihitung berdasar standar minimal pergerakan orang. Karena letaknya di lantai atas, sebuah balkon juga harus memenuhi standar kekuatan ekstra. Standar kekuatan ini antara lain untuk menghindarkan pengguna balkon mengalami kecelakaan. Sebagai sebuah ruang, fungsi balkon terus berkembang.
· Fungsi balkon.
1. Balkon sebagai perluasan ruang: karena letaknya yang melekat langsung di samping ruang di lantai atas, dapat menjadi solusi perluasan ruang. Misalnya untuk memperluas kamar tidur di lantai atas tempatkan balkon di sisi kamar yang berhubungan langsung dengan ruang luar. Bisa di sisi depan, samping, atau belakang tergantung letak kamar tidur.
2. Balkon memperlebar pandangan: terletak di lantai atas, balkon memiliki jendela pandang yang lebih luas dari lantai di bawahnya. Hal ini menjadikan balkon sebagai tempat yang tepat untuk menikmati pemandangan lingkungan sekitar rumah.
3. Balkon sebagai penegas level lantai: balkon dapat menegaskan perbedaan lantai dasar dan atas. Balkon juga menegaskan perbedaan skala bangunan dan arah hadap.
4. Balkon sebagai elemen percantikan: balkon dapat membuat bidang dinding menjadi "bernyawa". Dengan adanya balkon tampilan fisik bisa lebih dinamis.
o Dapur/Pantry.
Sanitasi dapur :
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Lokasi dapur
Lokasi dapur diharapkan agar berada jauh sekitar 4 sampai 5 meter dari letak kamar mandi dan toilet, hal ini dilakukan melihat dari segi kesehatan dan kebersihannya. Kondisi kamar mandi dan toilet pada apartemen pada umumnya berada dijadikan satu. Oleh karrena itu sangat disarankan agar letak kamar mandi dan toilet harus berjauhan.
2. Kondisi dapur
Dapur dalam sebuah apertemen harus barada dalam suhu ruang bekisar 200C sampai 300C. Dilengkapi dengan jendela dan ventilasi asap, yang selain berfungsi sebagai tempat keluarnya udara dalam ruangan juga dapat befungsi sebagai penyeimbang suhu ruangan agar tetap terjaga kestabilannya. Adapun parameter-parameter yang biasa diperhatikan untuk dapur adalah Oxigen (O2), Ammonia (NH3), Carbon monoxide (CO), Hydrogen Sulifide (H2S), Nitrogen Dioxide (NO2), Sulfur Dioxide (SO2), Kelembapan (RH), Kebisingan (dB), Kecepatan udara (m/s), Getaran (cm/s), Pencahayaan (Lux). Parameter-parameter ini yang biasa diperhatikan pada saat pemeriksaan identifikasi sanitasi dapur.
3. Alat pelindung diri
Maksud dari penggunaan alat pelindung diri disini adalah menyiapakan beberapa alat yang dapat berfungsi sebagai pengendali ketika terjadi suatu bahaya yang membutuhkan bantuan secepat mungkin. Hal ini juga menjadi bahan yang harus diperhatikan karena kondisi dapur yang sangat berpotensi bahaya terhadap kebakaran. Diharapkan agar didapur disiapkan tabung pemadam kebakaran yang dapat berfungsi langsung ketika terjadi kebakaran, sehingga mengurang hal yang lebih parah.
4. Sampah dapur dan pengolahannya
Samapah dari apartemen pada umumnya hampir sama dengan sampah yang dihasilkan dari dari rumah tangga, karena pada kegitan pada apartemen itu sendiri sama dengan kegiatan dalam rumah tangga. Hanya berbeda dalam proses pengumpulannya saja, sampah apartemen pada umumnya dikumpulkan dari beberapa apartemen dan dan langsung diolah, karena sampah dapur yang dihasilkan dari apertemen relatif banyak. Sampah organik antara lain dapat berupa sampah persiapan masakan, kulit telur, kulit buah-buahan, rumput, daun, ranting, rambut, bulu, dan sebangsanya. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang terdiri dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui seperti mineral, minyak bumi, atau proses industri. Sampah anorganik antara lain plastik, kaleng, kertas, kaca dan Styrofoam. Sampah anorganik seperti botol plastik, kaleng minuman, kertas, dapat diolah dalam industri menjadi beraneka bahan baku. Di iklim tropis panas lembap seperti di Indonesia, penguraian sampah organik lebih cepat dibandingkan di daerah lainnya. Hal ini sebenarnya sangat menguntungkan karena pembentukan sampah menjadi kompos yang bermanfaat akan lebih mudah. Yang perlu diperhatikan adalah bagian bawah tempat sampah harus menyentuh tanah sehingga dapat men jamin sampah organik menjadi kompos dan pupuk alam dalam waktu singkat dengan bantuan cacing dan serangga dari dalam tanah. Selain itu, perlu juga sampah tersebut diaduk seminggu sekali agar seluruh bagiannya terkena udara.
o Gudang.
KESIMPULAN
u Sanitasi di area sekitar dan di dalam apartemen sangat penting untuk kenyamanan penghuni apartemen itu sendiri.
u Sanitasi di Apartemen mencakup sanitasi ruang apartemen sampai ruang hunian apartemen.
u Faktor penting dari sanitasi apartemen adalah ventilasi, tata letak, pencahayaan, ketersediaan air, pembuangan sampah, kelembaban, suhu, dan lain – lain.
DAFTAR PUSTAKA
- http://indoshe.com/standard/index.php?view=article&catid=44%3Afasilitas-sanitasi-toilet-standard&id=71%3A11401-fasilitas-sanitasi-toilet&format=pdf&option=com_content&Itemid=76
- http://www.sripoku.com/view/11702/Membuat_Balkon_Tak_Boleh_Sembarangan
· www.2shared.com/file/3064703/86640072/Sanitarian.html
· http://mmt.its.ac.id/library/?p=2567
· adhisthana.tripod.com/artikel/pavb.txt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar